Tanggal : 28 September 2007
Sumber : http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=2579
HO CHI MINH (RiauInfo) - Kesuksesan pembangunan sosial pada seluruh lini kehidupan masyarakat tidak akan terwujud tanpa sinergi antara pemerintah, para pelaku bisnis, dan civil society (masyarakat madani). Menciptakan pelayanan kesejahteraan sosial Indonesia tidak sekadar tanggung jawab lembaga eksekutif atau pemerintah semata, namun perlu partisipasi aktif sektor swasta.
Demikian dikatakan H.Amru Mahalli dalam sambutan singkatnya saat menerima penghargaan Asian CSR Award 2007 pada acara jamuan makan malam seluruh peserta Asian Forum on CSR di Hotel Sheraton Saigon, Ho Chi Minh City, Vietnam, Jumat tadi malam (28/9).
Di hadapan sekitar 550 delegasi dari 32 negara, Amru menegaskan benih-benih program CSR dari swasta yang sekarang ini marak dan telah berhasil memberdayakan masyarakat, harus diperkuat lagi dengan kerangka makro kebijakan umum oleh pemerintah.
“Fungsi pemerintah dalam jaringan pembangunan sosial adalah untuk mengingatkan, melindungi, dan memfasilitasi sektor swasta dalam pengejawantahan program-program pemberdayaan masyarakat, karena peran utama pembangunan sosial ada di masyarakat yang bersinergi dengan sektor swasta di bawah koordinasi pemerintah,” papar Amru.
Ditambahkannya, pembangunan sosial di seluruh kawasan dunia sudah selayaknya dilaksanakan dengan pola kebersamaan, kegotong-royongan, serta kesetia-kawanan. Masyarakat harus secara bersama-sama memenuhi kebutuhan sendiri.
Dalam pada itu, Public Relations Manager Riaupulp, Nandik Sufaryono, yang menyertai Direktur CSR Riaupulp dalam acara tersebut, kepada wartawan menyatakan, penghargaan CSR Award pada Asian Forum 2007 itu diraih Riaupulp untuk kategori Poverty Elevation, di mana dalam program pemberdayaan masyarakat, Riaupulp sangat intens melakukan pendampingan bagi mitra binanya, termasuk untuk program Integrated Farming System (IFS) atau program pertanian terpadu yang akhirnya memperoleh award dalam Asian Forum for CSR 2007.
“Dalam menjalankan bisnisnya, Riaupulp berupaya secara maksimal untuk menjaga keselarasan lingkungan serta pembangunan sosial kemasyarakatan. Setiap tahun, Riaupulp menganggarkan lebih dari US$ 4 Juta untuk pelaksanaan program CSR, yang meliputi program pertanian terpadu, UMKM yang telah melahirkan para wirausahawan lokal serta program lain di dunia pendidikan, seperti pemberian beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA, hingga Universitas dan honor bagi guru honorer yang sekolahnya swadaya dari masyarakat,” tuturnya.
Nandik menuturkan, penghargaan CSR Award 2007 di Vietnam ini akan semakin mendorong pihaknya untuk senantiasa konsisten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam kawasan operasional perusahaan.
“Bagi Riaupulp keberlangsungan bisnis secara lestari harus dibarengi dengan praktik CSR sebagai upaya membantu pembangunan sosial. CSR adalah keniscayaaan, pemberdayaan kepada masyarakat adalah social capital bagi perusahaan. Dalam konteks Riaupulp, kami selalu ingin maju dan berkembang bersama masayarakat Riau,” tegasnya.
Sumber : http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=1&id=2579
HO CHI MINH (RiauInfo) - Kesuksesan pembangunan sosial pada seluruh lini kehidupan masyarakat tidak akan terwujud tanpa sinergi antara pemerintah, para pelaku bisnis, dan civil society (masyarakat madani). Menciptakan pelayanan kesejahteraan sosial Indonesia tidak sekadar tanggung jawab lembaga eksekutif atau pemerintah semata, namun perlu partisipasi aktif sektor swasta.
Demikian dikatakan H.Amru Mahalli dalam sambutan singkatnya saat menerima penghargaan Asian CSR Award 2007 pada acara jamuan makan malam seluruh peserta Asian Forum on CSR di Hotel Sheraton Saigon, Ho Chi Minh City, Vietnam, Jumat tadi malam (28/9).
Di hadapan sekitar 550 delegasi dari 32 negara, Amru menegaskan benih-benih program CSR dari swasta yang sekarang ini marak dan telah berhasil memberdayakan masyarakat, harus diperkuat lagi dengan kerangka makro kebijakan umum oleh pemerintah.
“Fungsi pemerintah dalam jaringan pembangunan sosial adalah untuk mengingatkan, melindungi, dan memfasilitasi sektor swasta dalam pengejawantahan program-program pemberdayaan masyarakat, karena peran utama pembangunan sosial ada di masyarakat yang bersinergi dengan sektor swasta di bawah koordinasi pemerintah,” papar Amru.
Ditambahkannya, pembangunan sosial di seluruh kawasan dunia sudah selayaknya dilaksanakan dengan pola kebersamaan, kegotong-royongan, serta kesetia-kawanan. Masyarakat harus secara bersama-sama memenuhi kebutuhan sendiri.
Dalam pada itu, Public Relations Manager Riaupulp, Nandik Sufaryono, yang menyertai Direktur CSR Riaupulp dalam acara tersebut, kepada wartawan menyatakan, penghargaan CSR Award pada Asian Forum 2007 itu diraih Riaupulp untuk kategori Poverty Elevation, di mana dalam program pemberdayaan masyarakat, Riaupulp sangat intens melakukan pendampingan bagi mitra binanya, termasuk untuk program Integrated Farming System (IFS) atau program pertanian terpadu yang akhirnya memperoleh award dalam Asian Forum for CSR 2007.
“Dalam menjalankan bisnisnya, Riaupulp berupaya secara maksimal untuk menjaga keselarasan lingkungan serta pembangunan sosial kemasyarakatan. Setiap tahun, Riaupulp menganggarkan lebih dari US$ 4 Juta untuk pelaksanaan program CSR, yang meliputi program pertanian terpadu, UMKM yang telah melahirkan para wirausahawan lokal serta program lain di dunia pendidikan, seperti pemberian beasiswa bagi siswa SD, SMP, SMA, hingga Universitas dan honor bagi guru honorer yang sekolahnya swadaya dari masyarakat,” tuturnya.
Nandik menuturkan, penghargaan CSR Award 2007 di Vietnam ini akan semakin mendorong pihaknya untuk senantiasa konsisten melaksanakan program pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam kawasan operasional perusahaan.
“Bagi Riaupulp keberlangsungan bisnis secara lestari harus dibarengi dengan praktik CSR sebagai upaya membantu pembangunan sosial. CSR adalah keniscayaaan, pemberdayaan kepada masyarakat adalah social capital bagi perusahaan. Dalam konteks Riaupulp, kami selalu ingin maju dan berkembang bersama masayarakat Riau,” tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar