29 Februari 2008

Tahun 2007 Telkom Sumatera Salurkan Dana CSR Rp 54, 514 Miliar

Tanggal : 19 Januari 2008
Sumber : http://beritasore.com/2008/01/19/tahun-2007-telkom-sumatera-salurkan-dana-csr-rp-54-514-miliar/


Medan ( Berita ) : PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera tahun lalu menyalurkan dana mitra binaan dan bina lingkungan sebesar Rp 54,514 miliar dengan mengelola 2.638 unit usaha.


“Kalau dihitung sejak tahun 2002, jumlah mitra binaan Telkom totalnya 11.190 unit usaha dengan dana yang digulirkan sebesar Rp 157,573 miliar,” kata Executive General Manager Sumatera, Muhammad Awaluddin, usai memberikan bantuan dana sebesar Rp200 juta kepada Madrasah Tsanawiyah Aisyah di Bandar Khalipah, Deli Serdang, Jumat [18/01] .


Selain dana Rp200 juta untuk pengembangan bangunan Madrasah Tsanawiyah Aisyah itu, Telkom juga menyerahkan dua unit komputer dan satu printer yang langsung diserahkan oleh Direktur Human Capital & General Affair Telkom, Faisal Syam.


Awaluddin menjelaskan, pada 2007 untuk program bina lingkungan, digulirkan sebanyak Rp4, 988 miliar yang disalurkan melalui 249 lembaga masyarakat, dan apabila dihitung sejak tahun 2004 jumlahnya mencapai Rp10, 456 miliar.


“Melalui program CSR (corporate social responsiblity), Telkom telah melakukan berbagai kegiatan “Telkom Peduli” di Sumatera melalui penyaluran dana mitra binaan dan bina lingkungan,” katanya.


Salah satu program besar Telkom Peduli untuk pendidikan di Sumatera telah diluncurkan program Education for Tomorrow yang program pelatihan dan pemintaran satu juta pelajar paham dan mengerti internet.


Selain itu, Telkom juga membangun dan mengembangkan laboratorium internet di banyak sekolah dan website sekolah. Program CSR Telkom itu juga melakukan pengembangan layanan ICT untuk pengembangan layanan telecenter di Sumatera.


Sementara itu, Direktur Human Capital & General Affair PT. Telkom, Faisal Syam menegaskan, ke depan, program CSR Telkom akan lebih difokuskan kepada pengembangan layanan informasi, communication and technology (ICT).


Indonesia, kata Faisal. saat ini membutuhkan “anak bangsa” yang cerdas untuk dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain sehingga pembinaan anak bangsa itu harus dilakukan secara sungguh-sungguh.


Pembinaan kualitas anak bangsa menjadi tanggungjawab semua elemen termasuk diantaranya PT. Telkom yang menjadi BUMN yang mengelola bisnis telekomunikasi.


Faisal menegaskan, Telkom sebagai flag carrier telekomunikasi Indonesia secara konsisten menyalurkan sebesar 1,5 persen dari laba perusahaan kepada masyarakat lewat program CSR.

27 Februari 2008

BUMN Peduli Bangun Kembali Dua SD


Tanggal :
25 Februari 2008
Sumber : http://www.padangekspres.co.id/content/view/2876/1/



Padang, Padek--
BUMN Peduli Bangun Kembali Dua SD Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam BUMN Peduli membangun kembali SDN 16 Nan Balimo Kota Solok dan SD Islam Muhammadiyah Simabur Kabupaten Tanahdatar, kedua SD ini rusak berat akibat gempa 6 Maret 2007 lalu. Pembangunan ulang dua SD ini merupakan bagian dari pembangunan delapan SD yang direncanakan
dengan alokasi dana mencapai Rp13,5 miliar.Peletakan batu pertama pembangunan SDN 16 Nan Balimo Kota Solok dilakukan Pimpinan Wilayah BRI M Irfan mewakili Konsorsium BUMN, didampingi Wakil Wali Kota Solok Irzal Ilyas, sekitar pukul 10.00 WIB, Jumat (22/2). Selang 4 jam kemudian, dilakukan peletakan batu pertama pembangunan SD Islam Muhammadiyah Simabur Kabupaten Tanahdatar oleh Direksi Keuangan PT Semen Padang Epriliono Budi, didampingi Wakil Bupati Tanahdatar Aulizul Suib. Turut hadir Pimpinan Permodalan Nasional Madani (PNM) yang juga Ketua Tim BUMN Peduli Haryono, Ketua Pelaksana yang juga pimpinan PT Jiwa Swara Syarifuddin, Zainal Abidin mewakili Gubernur Sumbar, tokoh masyarakat dan pimpinan BUMN se-Sumbar.

Haryono mengatakan, pembangunan dua SD dari dana program Corporate Social Responsibility (CSR) dan sering disebut Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) itu ditargetkan rampung dalam empat bulan mendatang. Bangunan sekolah tersebut nantinya terdiri dari ruang belajar, ruang guru, perpustakaan, UKS dan beberapa ruang lainnya. Tiap SD akan dibangun ulang secara keseluruhan dengan anggara minimal Rp1,2 miliar untuk setiap sekolahnya. Setelah pembangunan rampung akan dilanjutkan kepada pengadaan perlengkapan belajar. “Setiap sekolah yang kita pilih harus memenuhi beberapa kriteria khusus yang disurvei tim dari BUMN Peduli. Selanjutnya sekolah tersebut akan dirobohkan dan dibangun ulang secara keseluruhan. Ketahanan konstruksi bangunan dan kenyamanan siswa menjadi prioritas kita nantinya. Dengan rangka atap dari baja dan kontraktor dari PT Hutama Karya dan PT Waskita Karya. Semua dilakukan dengan dasar sosial dan pembangunan masyarakat,” jelas Haryono.


Ditambahkannya, pendanaan pembangunan sekolah ini berasal dari penyisihan laba BUMN. Empat persen laba yang disisihkan, dua persennya digunakan untuk hibah dan sisanya untuk program kemitraan. “Dana hibah akan digunakan untuk pendidikan dan sosial. Sedangkan dana kemitraan berupa pinjaman lunak kepada usaha yang layak untuk dibiayai. Ini membuktikan BUMN tidak hanya mencari untung semata, tapi juga menyalurkan keuntungannya kepada masyarakat,” jelas Haryono. Kapsek SDN 16 Nan Balimo Kota Solok Zulhermi, mengaku sejak 3 tahun silam 200 siswanya terpaksa menumpang belajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Jalan Tunas Bangsa Tembok. Karena sekolah tersebut terbakar dan sebagian besar bangunan hangus. Kondisi ini diperburuk dengan gempa 6 Maret 2007 lalu. “Saya sangat bersyukur dengan adanya pembangunan sekolah ini. hingga para siswa dapat belajar dengan tenang dan nyaman. Semoga prestasi sekolah dapat bertambah dan menghasilkan lulusan terbaik,” harapnya.


Sementara Irzal Ilyas menyebut, pembangunan sekolah oleh BUMN merupakan bukti bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. BUMN, pemerintah dan masyarakat secara bersama mewujudkan pencerdasan anak bangsa. “Dalam pembangunan fasilitas pendidikan, seringkali pemerintah terkendala dengan pendanaan. Namun beruntung pemerintah tidak sendiri dalam mewujudkannya,” ujar Irzal. Senada dengan itu, Aulizul Suib berharap pembangunan fasilitas pendidikan akan meningkatkan kualitas anak didik. Untuk itu, perlu perubahan dan peningkatan pola pendidikan seiring upaya mendorong peningkatan kemampuan tenaga pendidik. “Selain peningkatan kemampuan akademik, nilai-nilai kepribadian luhur juga perlu ditanamkan kepada setiap siswa,” harapnya. (az)


24 Februari 2008

Berjalan sambil Belajar Bersama XL dan 1500 anak Kandank Jurank Doank


Tanggal : 24 February 2008

Sumber : http://www.xl.co.id/xlcsr/ICT_Education/Berjalan_sambil_Belajar_Bersama_XL


PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) bekerja sama dengan Komunitas Kandank Jurank (KKJ) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI), kembali menggelar program sosial untuk mendukung dunia pendidikan anak. Kali ini sekitar 1.500 anak diajak untuk belajar secara langsung tentang perkereta-apian, taman impian Jaya Ancol, serta seni lukis.

Acara ini dihadiri oleh Meneg BUMN Sofyan Djalil, Direktur Corporate Services XL - Joris de Fretes, Dirjen Perkeretaapian, Wendy Aritenang, Direktur Utama Rony Wahyudi, VP Jabodetabek XL – Dedi Sirath, Pengelola KKJ - Dik Doank, serta sejumlah selebritis Indonesia.

Pada acara kali ini, anak-anak diajak untuk naik kereta rel listrik dari Stasiun Jurang Mangu di wilayah Banten menuju Stasiun Jakarta Kota. Selama dalam perjalanan di dalam kereta kurang lebih satu jam, anak-anak akan diajak belajar tentang sistem perkeretaapian Indonesia dengan panduan dari pihak PT KAI. Mereka juga akan diberikan pengertian tentang perlunya partisipasi masyarakat termasuk anak-anak untuk ikut menjaga fasilitas kereta sebagai angkutan umum. Acara ini memang bertepatan dengan Bulan Tertib Berkereta Api yang dicanangkan oleh PT KAI, mulai 11 Februari-10 Maret.

Sesampai di Stasiun Jakarta Kota anak-anak akan dipandu untuk melukis suasana stasiun. Sementara itu, pada waktu yang bersamaan, Menteri Perhubungan akan meresmikan peluncuran Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi ber-AC. Menhub juga berkenan memberikan sambutan untuk acara anak-anak Kandank Jurank yang belajar tentang tertib berkereta.

Di Ancol, dengan diipandu oleh para seniman Pasar Seni Ancol, anak-anak akan belajar menggambar obyek-obyek yang mereka pilih di lingkungan XL. Selanjutnya, panitia akan memilih gambar yang paling bagus untuk diberikan hadiah.

”Acara edukatif ini dikemas secara menarik sehingga anak-anak dapat belajar sambil berekreasi. XL senang dapat ikut berpartisipasi dan mendukung kegiatan bertujuan sebagai pendidikan bagi anak-anak dalam mengenal lingkungan sekitarnya sekaligus untuk mengembangkan potensi diri mereka. Apalagi, komunitas Kandank Jurank adalah tempat belajar dan bermain yang terbuka bagi siapa saja,” kata Direktur Corporate Services, Joris de Fretes.


Sebelumnya, XL sempat memfasilitasi anak-anak Kandank Jurank yang belajar seni peran di Taman Ismail Marzuki, Juli 2007. Saat itu, mereka mendapatkan pelajaran seni peran langsung dari pakar yang juga aktor terkenal, Didi Petet. Kemudian, XL juga sempat mengajak puluhan anak-anak jalanan dari sejumlah rumah singgah di Jakarta untuk belajar bersama tentang teknologi di Museum Teknologi Taman Mini Indonesia Indah. Terakhir, pada akhir Desember 2007, XLFestival Seni dan Teknologi Anak Jalanan (FSTAJ) bekerjasama dengan Kelompok Kerja Sosial (KKS) Melati dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPN 71 Jakarta Timur menggelar yang diikuti oleh sekitar 300 anak jalanan.

21 Februari 2008

CSR Bukan Karitas

Tanggal : 21 Februari 2008
Sumber : http://jurnalnasional.com/?med=Koran%20Harian&sec=EKSPLORASI&rbrk=Kiprah&id=36514


HUJAN tak pernah bosan membasahi bumi Sorowako. Kawasan pusat perkantoran INCO, itu basah. "Di sini, kita hanya mengenal dua musim. Musim hujan lebat dan musim hujan lebat sekali," seru Muhammad Andi Yayath Pangerang. Tokoh muda masyarakat kabupaten Luwu Timur, berambut gondrong, mantan aktivis kampus Universitas Hasanuddin, itu masih tersengal nafasnya. Maklum, ia baru saja bergegas dari mobilnya, yang di parkir mundur, di pelataran gedung external relations.

Di kantor inilah, berbagai kesibukan community development (CD) - bagian dari program corporate social responsibility (CSR) - berlangsung di perusahaan tambang asal Canada, yang sebagian sahamnya, kini dimiliki Brasil, itu. Di ruang tamu, beberapa orang warga masyarakat Wasuponda dan Towuti, nampak duduk di atas sofa. Mereka sedang dilayani beberapa staf. Membicarakan proposal yang mereka ajukan.


Saya duduk bersama lelaki gempal berambut panjang, itu di sofa ruang kerja Sawedi Muhammad, juga mantan aktivis kampus, yang kini menjadi manajer community development. Kami berbincang tentang persepsi yang keliru tentang hakikat corporate social responsibility, dan aktivitas community development.


Community development, tentu bukanlah program karitas yang mengucur laksana hujan lebat atau hujan lebat sekali. Sesuai dengan istilah, nomenklatur, dan terminologinya, community development adalah program yang semestinya berada di wilayah pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar pertambangan. Penyelenggaraannya ditopang oleh corporate responsibilityincome generate daerah melalui pajak, dan CSR yang menjelma dalam beragam program penguatan untuk pemberdayaan masyarakat. Karena itu, benar yang dibilang Andi Yayath Pangerang alias Opu Gondrong, CSR tidak boleh menjadi program karitas. "Karena itu harus didorong menjadi program yang menguatkan social empowerment. Menumbuh-kembangkan kreativitas dan produktivitas masyarakat, dan mesti dikelola secara profesional," serunya. Dalam konteks demikian, bila community developmentleader-nya adalah pemerintah kabupaten. Pelaksananya bisa institusi sosial yang hidup, tumbuh, berkembang, dan berkonsentrasi di daerah itu.


Dalam konteks itulah, Sawedi Muhammad yang lantang bersuara dan tegas dalam bersikap, memandang penting eksistensi institusi sosial. Misalnya, berbentuk yayasan. Inilah yang akan menjadi penggerak penyelenggaraan community development. Jadi, sangat wajar, bila institusi sosial, itu bersifat mandiri, dan dikelola mengikuti asas-asas good governance. Jelas penyelenggaraannya. Diselenggarakan secara bertanggung-jawab, dan auditable.


Di balik langkah, dan dinamika penyelenggaraan programnya, idealnya, community development mengakomodasi partisipasi aktif dan kreatif seluruh potensi masyarakat. Selain mengacu kepada Millenium Development Globals (MDGs) yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, pro penanggulangan kemiskinan, pro lingkungan hidup, dan pro gender. Dengan pemahaman demikian, institusi bisnis perusahaan pertambangan, tak harus lagi disibukkan mengurusi hal-hal di luar core business-nya.


Persepsi dan pemahaman tentang CSR, termasuk community development di dalamnya, selama ini terkesan dubieus. Akibatnya, khalayak di sekitar pertambangan, salah memaknai esensinya. Kesalahan inilah yang menyebabkan sering timbul berbagai masalah di lapangan. Mulai dari masalah komunikasi sampai masalah-masalah lain yang lebih kompleks.


"Melalui institusi sosial, antara lain berbentuk yayasan, program community development dapat tumbuh dan berkembang. Dan perusahaan dapat melakukan kontrol atas pemanfaatan dana CSR yang diperuntukkan bagi kepentingan community development", ucap Sawedi.


Institusi sosial semacam inilah, akhirnya yang bisa dijadikan model, agar perusahaan dan pemerintah lokal, bisa berkonsentrasi pada core bussiness-nya masing-masing. Konsentrasi ini penting maknanya, agar CSR tidak lagi dipandang sebagai kewajiban perusahaan melakukan karitas. Karena membiarkan CSR menjadi karitas, merupakan sesuatu yang tidak mendidik. Dan, tentu, menghalang-halangi kemandirian masyarakat sekitar pertambangan.

15 Februari 2008

Pertamax Pelabuhan Ratu Tour 2008 : PMC Salurkan Bantuan Paket Sembako

Tanggal : 15 February 2008
Sumber : http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3595&Itemid=6
75

SUKABUMI - Bencana tsunami pada akhir tahun 2004 yang melanda Aceh dan sebagian utara pulau Sumatera telah meninggalkan trauma yang sangat mendalam. Trauma ini tidak hanya bagi masyarakat di sekitar daerah yang terkena bencana, tetapi juga masyarakat lain di belahan bumi nusantara ini.

Belum juga hilang kesedihan, belum juga tegak bangunan yang hancur terkena hantaman gempa dan tsunami, pada pertengahan Mei 2005 Indonesia kembali diterjang gelombang besar. Ombak besar dengan ketinggian antara 3 sampai 5 meter itu terjadi di Aceh, Padang (Sumatera Barat), Banten, Sukabumi (Jawa Barat), Bali, dan Tegal. Tidak hanya itu, Fajar Online memberitakan bahwa gelombang juga menghantam beberapa pantai di Jawa Timur, antara lain Jember, Malang, Tulungagung, dan Pacitan. Di antara semua wilayah yang terkena musibah, Sukabumi (Pelabuhan Ratu) termasuk yang terparah. Ombak setinggi 5 sampai 7 meter menyapu bibir pantai dan naik hingga satu meter ke areal perumahan warga.

Nurdin (31) warga Pelabuhan Ratu, seperti dikutip Fajar Online, mengatakan bahwa air laut tiba-tiba masuk ke rumah. "Saya yang masih tidur tidak menyangka ketika air itu bisa masuk dengan kencang ke dalam rumah,'' ungkapnya.

Akibat gelombang pasang di berbagai kawasan pantai tersebut kerugian besar dialami terutama oleh para nelayan yang tidak bisa melaut atau karena perahunya rusak diterjang gelombang.

Minggu pekan lalu (10/2), Pertamina Motor Club menyelenggarakan kegiatan bakti sosial menyerahkan bantuan paket sembako dari Pertamina kepada warga korban gelombang pasang tersebut di Kampung Rawakalong Kelurahan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Total paket sembako sebanyak 250 paket terdiri dari 200 paket sumbangan dari Pertamina senilai 5 juta rupiah dan 50 paket sembako sumbangan dari mitra Pertamina Hiswana Migas Sukabumi. Bantuan ini di serahkan kepada 250 KK warga kampung Rawakalong dan sekitarnya disaksikan oleh Lurah Pelabuhan Ratu Arif Solihin. Kepada MP Arif mengatakan bahwa kepedulian ini merupakan suatu kegiatan positif yang sangat membantu warga di daerahnya. Menurutnya, sebagai dampak dari bencana tersebut serta kondisi yang ada saat ini telah menjadikan mereka sulit untuk melaut. "Sekitar 99 persen warga di sini adalah nelayan, jadi dengan adanya bantuan ini bisa membantu menyambung hidup bagi mereka," ujarnya kepada MP. Arif memaparkan bahwa Kampung Rawakalong sendiri dihuni 75 KK. "125 KK penerima bantuan lainnya berasal dari RW sekitar Rawakalong," ujarnya. Gelombang pasang yang terjadi pada tahun 2007 tidak hanya menghantam kampung Rawakalong, tetapi juga kampung-kampung di sekitarnya di kawasan Pelabuhan Ratu.

Jumron salah satu warga usia lanjut di kampung tersebut menyatakan senang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Pertamina.


BADAI ANGIN

Angin kencang dan hujan lebat melanda kawasan Pelabuhan Ratu pada hari Sabtu (9/2) satu hari sebelum acara bakti sosial Pertamina Motor Club. Peristiwa itu sempat membuat panik warga. Beberapa saksi mata mengatakan bahwa saat angin kencang terjadi sekitar pukul 5 sore, warga banyak yang sedang melakukan aktivitas layaknya hari biasa. Reza dan Ibrahim, dua di antara anggota PMC yang saat kejadian sedang berada di dekat pasar pelelangan ikan Pelabuhan Ratu, menyaksikan kepanikan warga di sekitar pasar ketika hujan dan angin besar melanda kawasan tersebut. "Toko-toko langsung tutup, semua orang lari. Ada yang motornya ditinggal di jalan dan ditinggal lari pemiliknya. Kita sendiri bingung mau kemana," ungkapnya. Berdasarkan pemberitaan di media elektronik, badai angin yang disertai hujan dan ombak besar tersebut telah merobohkan warung warga di pinggir pantai serta menghancurkan dinding batu penjaga ombak.

Uway, seorang ibu setengah baya warga kampung Rawakalong mengatakan bahwa warga di Pelabuhan Ratu mengalami kesulitan akibat bencana badai dan gelombang pasang. Hal ini disebabkan posisi mereka yang sangat dekat dengan laut. "Seperti waktu angin kencang kemarin sore (Sabtu, 9/2, red) banyak genteng dan seng rumah warga yang jatuh," ujarnya menceritakan peristiwa angin kencang

yang melanda kawasan Pelabuhan atu tersebut. Melihat kepedulian bikers Pertamina, Uway menyampaikan kegembiraan dan rasa terima kasih kepada para bikers yang mengantarkan bantuan sembako dari Pertamina.

Kegiatan bakti sosial yang digelar oleh Pertamina Motor Club ini merupakan bagian dari acara Pertamax Pelabuhan Ratu Tour 2008. Acara yang disponsori oleh Pertamax dan didukung oleh Enduro 4T ini secara keseluruhan berlangsung meriah dikuti oleh sekitar 80 bikers (pengendara sepeda motor) dari Pertamina Motor Club dan club undangan lainnya, serta sekitar 24 motoris dari Harley Davidson Club Indonesia dari Bandung dan Sukabumi.

Manajer Retail Operation & Pricing Divisi Pemasaran BBM Retail Haris Budiarto mengatakan kepada MP bahwa kegiatan touring ini lebih kepada dekatnya hubungan antara Pertamina sebagai sebuah perusahaan yang menghasilkan produk dengan konsumennya. "Acara ini tidak hanya mengenalkan produk, kita juga melakukan sosialisasi dan bakti sosial," tambahnya.•BFR/Adp

Telkomsel Serahkan Hasil SMS Infaq Rp 1,8 Miliar

Tanggal : 15 Februari 2008
Sumber : http://www.telkomsel.com/web/corporate_news?cnid=NDA5


Telkomsel menyerahkan hasil SMS Infaq pelanggan Rp 1.876.576.000 yang terkumpul selama periode 10 September - 21 Oktober 2007. Seluruh hasil infaq tersebut akan disalurkan ke berbagai bidang pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial, serta pemberdayaan masyarakat melalui 13 mitra LAZIS dan lembaga dakwah di Indonesia.


SMS Infaq merupakan bagian dari program Telkomsel Siaga 2007 berupa suatu bentuk ajakan kepada seluruh pelanggan Telkomsel untuk beramal melalui SMS dengan cara yang mudah dan nyaman, yakni ketik INFAQ dan kirim ke nomor 4000. Dengan begitu secara otomatis pelanggan berinfaq Rp 4.000 yang seluruhnya akan disalurkan sesuai ketentuan syariah.


Acara penyerahan hasil Infaq ini dilakukan Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja kepada perwakilan mitra LAZIS dan dakwah. Dalam kurun waktu sekitar 1,5 bulan pada Ramadhan 1428 H, tercatat 469.144 SMS Infaq yang dikirimkan para pelanggan Telkomsel sehingga hasil SMS Infaq yang terkumpul senilai Rp 1.876.576.000.


SMS Infaq: Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja bersama Direktur Keuangan Triwahyusari (kedua dari kiri) menyerahkan infaq pelanggan Telkomsel sebesar Rp 1.876.576.000 kepada Ketua Umum BAZNAS Didin Hafidhuddin (kedua dari kanan) dan Direktur Utama PKPU Sahabudin (kanan) mewakili 13 mitra LAZIS dan lembaga dakwah di Indonesia di Jakarta (15/2). Seluruh hasil infaq lewat SMS Infaq pelanggan Telkomsel akan disalurkan ke bidang pendidikan (25%), dakwah (10%), kesehatan (10%), sosial (32%), serta pemberdayaan masyarakat (23%).


Kiskenda mengatakan ”Layanan ini dimaksudkan sebagai upaya memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada pelanggan Telkomsel dalam berinfaq, kapan pun dan di mana pun pelanggan berada. Penyerahan ini sebagai salah satu bentuk Good Corporate Governance dalam hal transparansi pertanggungjawaban kepada seluruh stakeholders, khususnya pelanggan kami yang telah mendermakan sebagian hartanya melalui SMS Infaq.”


Kiskenda menambahkan bahwa program SMS Infaq merupakan salah satu upaya Telkomsel dalam mewujudkan Good Corporate Citizenship (GCC) sebagai tanggung jawab perusahaan yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kehadiran Telkomsel bisa menjadi manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan negara.


Keseluruhan hasil SMS Infaq yang terkumpul akan disalurkan dengan peruntukan pada bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan prasarana/sarana ibadah. Penyaluran infaq ini akan dikoordinasikan oleh Majelis Ta’lim Telkomsel dengan 13 mitra LAZIS dan lembaga dakwah (Yayasan As-Syifa, LAZIS Muhammadiyah, DPU Daarut Tauhiid, LAZ Al-Azhar, Yayasan Al-Huda, LAZIS Dewan Da'wah Islam Indonesia, Pesantren Yatim Baitul Quran, Yayasan Anak Cendikia, Kreative TV, Rumah Zakat Indonesia, LAZIS Nahdatul Ulama, PKPU, dan BAZNAS Dompet Dhuafa) dengan masing-masing program dan nilai penyaluran sebagai berikut:



No.

Bidang

Program

Mitra

Penyaluran

1

Kesehatan

1 Unit Mobil Klinik Keliling di wilayah kerja Jawa Barat

Yayasan As-Syifa

Rp 190.700.000

2

Pendidikan & Da'wah

1 Unit Mobil Education

LAZIS Muhammadiyah

Rp 125.700.000

3

Pemberdayaan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi Syariah berbasis masyarakat berupa Pengadaan dan Pembinaan Gerobak Barokah di Wilayah Palembang dan Tangerang

DPU Daarut Tauhiid

Rp 80.700.000

4

Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren (Keramba Ikan) di Wilayah Padang dan Klaten

LAZ Al-Azhar

Rp 80.700.000

5

Pemberdayaan Ekonomi

Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pesantren dan Masjid (Ternak Lele) di Bogor

Yayasan Al-Huda

Rp 80.700.000

6

Pendidikan & Da'wah

Motor Da'i di seluruh Indonesia, berupa 8 Unit Motor

LAZIS Dewan Da'wah Islam Indonesia

Rp 90.700.000

7

Pendidikan & Da'wah

Program Pencetakan 50 santri
Penghafal (Hafidz) al-Qur’an di Depok

Pesantren Yatim Baitul Quran

Rp 205.700.000

8

Pendidikan & Da'wah

1 Unit Mobil Schooling di wilayah kerja DKI Jakarta dan Depok

Yayasan Anak Cendikia

Rp 125.700.000

9

Pendidikan & Da'wah

Pengembangan Pemancar TV Da'wah Wilayah jangkauan Pasar Minggu, Jagakarsa, Pancoran, Mampang, Tebet, dan Cilandak

Kreative TV

Rp 105.700.000

10

Sosial

1 Unit Mobil Jenazah di wilayah Cirebon

Rumah Zakat Indonesia

Rp 125.700.000

11

Sosial

1 Unit Mobil UPZ (Unit Pelayanan Zakat Keliling) di wilayah Yogyakarta

LAZIS Nahdatul Ulama

Rp 125.700.000

12

Terpadu

Pembangunan GERAI Siaga Telkomsel di Surabaya (Area 3) sebagai basis pengembangan CSR

PKPU

Rp 338.176.000

13

Terpadu

Pelatihan Kewirausahaan Teknisi Ponsel dan Bantuan Modal di Makassar dan Yogyakarta

Dompet Dhuafa

Rp 200.700.000

Total Penyaluran

Rp 1.876.576.000

14 Februari 2008

Telkomsel Dukung BNN Kampanye Anti Narkoba

Tanggal : 14 Februari 2008
Sumber : http://www.telkomsel.com/web/corporate_news?cnid=NDA4


Telkomsel bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) mencanangkan program “Anti Drugs Campaign Goes To School and Campus”, yakni kampanye pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungan sekolah dan kampus, yang didukung berbagai pihak terkait, seperti Polri dan Depdiknas.


Pencanangan “Anti Drugs Campaign Goes To School and Campus” dilakukan Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja bersama Kalakhar BNN Made Mangku Prastika, dan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo.


Acara pencanangan ditandai dengan penyerahan bantuan 25 Mobil Suzuki APV dari Telkomsel yang akan difungsikan sebagai kendaraan operasional Unit Cegah Narkoba “Sobat Anti Madat”. Kendaraan ini dilengkapi dengan laptop, LCD dan Screen untuk penyuluhan di berbagai sekolah dan kampus, bahkan mobil ini juga berfungsi sebagai perpustakaan yang berisi buku-buku seputar bahaya narkoba.


“Kami berterima kasih atas bantuan 25 unit mobil dari Telkomsel yang sangat berguna membantu mobilitas para penyuluh narkoba di Sekolah-sekolah dan Kampus. Bahkan kami semakin senang karena Telkomsel bersedia menambah lagi 8 mobil seperti ini, sehingga seluruh 33 propinsi di Indonesia kebagian sebuah mobil,” ungkap Mendiknas.


Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga pelantikan Satgas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Antinarkoba. Acara yang digelar di Balai Kartini ini disaksikan oleh sekitar 1.300 pelajar, mahasiswa, atlet, artis, dan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat).


Setelah acara, Telkomsel dan BNN menggelar aksi simpatik Kampanye Anti Narkotika dengan melibatkan sekitar 1.500 pelajar dan mahasiswa se-DKI Jakarta di Bundaran HI dalam bentuk pembagian pin dan flyer Anti Narkoba. Aksi simpatik Telkomsel ini akan dilanjutkan ke semua propinsi lain di Indonesia dengan prioritas wilayah dengan angka peredaran narkoba yang tinggi, seperti Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jambi, dan DI Yogyakarta.


Di samping memberdayakan UKS dan UKM serta kaderisasi satgas anti narkoba di sekolah dan perguruan tinggi, Telkomsel dan BNN juga menggelar program parenting skill bagi orangtua murid dalam mengasuh dan mendidik anak menghindari bahaya narkoba dengan materi perkembangan penyalahgunaan narkoba, jenis narkoba, efek, dan rehabilitasinya.


Antinarkoba: Direktur Utama Telkomsel Kiskenda Suriahardja (tengah) bersama Kalakhar BNN Made Mangku Prastika (kedua kiri) dan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo (kanan) melihat demo fungsi salah satu dari 33 Mobil Unit Cegah Narkoba yang disumbangkan Telkomsel pada acara peluncuran “Anti Drugs Campaign Goes To School and Campus” (14/2). Mobil yang dilengkapi dengan peralatan penyuluhan ini akan digunakan untuk mendukung gerakan nasional Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan sekolah dan kampus seluruh propinsi di Indonesia.


Kiskenda mengatakan, ”Sebagai perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya 65% dimiliki pemerintah melalui BUMN Telkom, kami berharap keberadaan Telkomsel bisa menjadi manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan negara. Melalui program ini kami berupaya memberikan dukungan nyata terhadap program pemerintah dalam memerangi peredaran narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa.”


“Kampanye anti narkoba yang bersifat edukatif ini dirancang sedemikian rupa sebagai upaya pencegahan dini dari ancaman bahaya peredaran narkoba di sekolah dan kampus, dengan melibatkan semua elemen akademis seperti guru, dosen, orang tua, unit kegiatan, dan partisipasi aktif pelajar dan mahasiswa yang bersangkutan. Untuk itu kami juga menyediakan SMS Center khusus 08111552266 dan call 021-80880011 yang berfungsi sebagai pusat pengaduan penyalahgunaan peredaran narkoba,” ungkap Made Prastika.


Peredaran gelap narkoba di Indonesia semakin meningkat terutama sejak tahun 2003, tercatat dalam periode 2001-2006 jumlah tersangka kasus mencapai sekitar 85.000 orang. Demikian juga kasus tindak pidana berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan kecenderungan peningkatan, di tingkat SD tercatat 3.247 kasus pada 2006 atau meningkat 1.200% dibanding 2001 sebesar 246 kasus, tingkat SLTP meningkat 262% menjadi 6.632 kasus, tingkat SMU meningkat 700% menjadi 20.977 kasus, sedangkan pada Perguruan Tinggi meningkat 240% menjadi 779 kasus.


“Kondisi pengguna narkoba di kalangan anak usia sekolah yang sudah memprihatinkan, menggugah kami untuk membangun kesadaran budaya anti narkoba. Kami berharap lewat kampanye anti narkoba di sekolah dan kampus ini, kesadaran akan bahaya narkoba bisa tumbuh dan membudaya di kalangan para pelajar dan mahasiswa sehingga peredaran narkoba bisa hilang dengan sendirinya,” tegas Kiskenda.


09 Februari 2008

DITERIMA KETUA DPR RI AGUNG LAKSONO ; Junior Chamber Komitmen Dukung CSR


Tanggal : 9 Februari 2008

Sumber : http://222.124.164.132/web/detail.php?sid=151847&actmenu=35

JAKARTA (KR) - Junior Chamber komitmen mendukung Corporate Social Responsibility/CSR Indonesia di PBB New York. Hal ini ditegaskan oleh National President Junior Chamber International/JCI Indonesia, George Iwan Marantika MBA, ketika memimpin delegasi kepengurusan JCI Indonesia, saat diterima Ketua DPR RI, Agung Laksono, yang didampingi anggota DPR RI Aulia Rachman dan Gde Sumarjaya Linggih, yang juga Senator Junior Chamber International .

Pada kesempatan itu George Iwan Marantika menyampaikan bahwa Junior Chamber International akan meluncurkan program kerjasama CSR dengan United Nation di New York, Juli 2008. Untuk ini JCI Indonesia akan mengangkat kesuksesan Indonesia meng UU CSR sehingga penerapannya dapat lebih optimal. Menurut George, Indonesia adalah satu-satunya negara yang mengundangkan CSR sebagai kegiatan sosial perusahaan.

Selain itu JCI Indonesia juga menyatakan akan mendukung program pemerintah Visit Indonesia 2008 di Asia Pacific Conference di Busan Korea, UN-JCI Summit di New York dan World Congress di New Delhi, yang akan dihadiri oleh puluhan ribu pengusaha muda dan profesional muda. Khusus untuk hal ini Agung Laksono menyampaikan bahwa peranan Junior Chamber sangat vital, karena ia sendiri pernah hadir dalam kegiatan-kegiatan internasional Junior Chamber yang dinilai penting untuk mempromosikan investasi ke Indonesia.


Apalagi mengingat APBN 2008 akan dipotong sebesar 15 persen untuk dialihkan ke subsidi bahan pokok pangan dan BBM maka investasi swasta sangat diperlukan untuk mendorong sektor riil. Sehingga momentum internasional Junior Chamber perlu dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pembangunan Indonesia dalam rangka menarik investasi.

Pada kesempatan ini George menyampaikan bahwa Junior Chamber sebagai organisasi pemimpin muda yang terbesar di dunia yang tersebar di 120 negara akan mengadakan Leadership Summit. Tujuan dari Leadership Summit adalah untuk membangun konsepsi dan konsensus kepemimpinan bangsa dari perspektif generasi muda. Saat ini adalah saat yang tepat bagi Junior Chamber dan generasi muda mulai memberi nafas pikirannya dalam arah kepemimpinan yang diperlukan bangsa ini mengingat Indonesia menghadapi masa-masa sulit. ”Indonesia harus mempunyai arah yang jelas dalam menghadapi Globalisasi dan saya yakin generasi muda Indonesia siap untuk menjawab tantangan bangsa saat ini,” kata Agung.

08 Februari 2008

Pertamina Sponsori Inisiasi Menyusu Dini

Tanggal : 8 Februari 2008
Sumber: http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3544&Itemid=675


JAKARTA - Pertamina turut serta dalam kegiatan pernyataan komitmen 1001 ibu hamil untuk inisiasi menyusu dini (IMD), yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Rabu (23/1). Dalam kegiatan tersebut Pertamina sebagai salah satu sponsor dengan sumbangan dananya sebesar Rp 50 juta.
Adapun kegiatan pernyataan komitmen dari 1001 ibu hamil masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Karena bentuk kesadaran kolektif ibu hamil untuk melakukan inisiasi menyusu dini dalam skala besar seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Hal tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi perempuan Indonesia yang sejak awal bertekad hanya memberikan yang terbaik bagi putera-puterinya sejak lahir.

Pada kesempatan tersebut, juga diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, pernyataan kesediaan untuk melakukan inisiasi menyusu dini yang telah ditandatangani oleh 10.000 ibu hamil yang telah termotivasi dan bersedia untuk melaksanakan IMD setelah bayi lahir. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Manajer Hubungan Lembaga Pendidikan/Perguruan Tinggi Pertamina Susilawati, Gubernur DKI Fauzi Bowo serta Tatik Fauzi Bowo.

04 Februari 2008

GarudaFood Sehati Kirim Bantuan untuk Lima Kecamatan di Pati yang Terendam Banjir

Tanggal : 4 Februari 2008
Sumber: http://www.garudafood.com/sehatiactivity.aspx?guid=23933158-f156-4ae5-a18b-b131cb3b8a8e


GarudaFood Sehati, program sosial GarudaFood Group mengirimkan bantuan produk makanan, nasi bungkus, dan air bersih untuk membantu korban banjir di lima desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

"Bantuan kami fokuskan berupa produk makanan siap santap khusus untuk desa-desa yang digenangi banjir setinggi orang dewasa atau sekitar 1,5 meter lebih dalam bentuk ini, " ungkap Bambang HS, koordinator GarudaFood Sehati dalam keterangan pers yang dirilis di Pati Jumat (11/1).

Menurut Bambang, bekerjasama dengan relawan dari Komando Resor Militer (Korem) 073/ Makutarama ( Komando Distrik Militer 0718 Pati ). Pada hari pertama bantuan dikirim pihaknya sudah mengirimkan 2000 nasi bungkus, Katom, dan air bersih ke tiga lokasi banjir dengan kondisi paling parah, yakni Desa Ngantru dan Tanjang di Kecamatan Gabus, Pati, serta Desa Widorokandang di Kecamatan Pati Kota Minggu (6/1).

”Besok, Sabtu 12 Jan 08, tim kami akan mengirim bantuan tahap kedua untuk empat wilayah yakni di desa Kosekan, dan Pantirejo (kec. Gabus ), Desa Kasihan (Kec. Sukolilo), dan Desa Karangrowo (Kec. Jakenan ),” ujar Bambang.

Hingga saat ini ratusan rumah di beberapa desa di Kecamatan Sukolilo, Gabus, serta Kecamatan Kajen, Pati, Jawa Tengah, sejak Kamis (3/1) terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata 1,5 meter.

Sebagian warga tak mau mengungsi jauh dari rumah. Mereka ingin menunggu ternak dan menjaga harta benda. Sebagian besar warga menolak direlokasi karena khawatir di tempat baru tak bisa bertani. Selain merendam rumah warga, banjir di Pati juga menggenangi delapan ribu hektare sawah.

02 Februari 2008

BUMN Diminta Ikut Stabilkan Harga Bahan Pokok, Subsidi Pangan Ditambah

Tanggal : 2 Februari 2008
Sumber : http://beta.pikiran-rakyat.com/index.php?mib=beritadetail&id=10331


JAKARTA, (PR).-
Badan usaha milik negara (BUMN) diminta ikut menjaga stabilitas harga bahan pokok, dan pengamanan APBN. Upaya yang dapat dilakukan BUMN adalah menyediakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN sebesar Rp 1,3 triliun.


Hal itu diungkapkan Meneg BUMN Sofyan Djalil seusai mengikuti rapat terbatas dengan sejumlah pimpinan BUMN di Istana Negara, Kamis (31/1). "Program itu akan kita fokuskan kepada masyarakat yang paling terkena dampak stabilitas harga tersebut," kata Sofyan.


Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, pemerintah berencana memberikan tambahan subsidi pangan dan insentif fiskal terkait dengan kenaikan harga pangan yang memberatkan masyarakat lapisan bawah. Insentif fiskal akan diberikan terhadap sejumlah komoditas pokok, seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, dan kedelai.


Sofyan menyebutkan beberapa program yang akan dilakukan BUMN untuk menstabilkan harga bahan pokok. Untuk jangka pendek, program itu berupa intervensi melalui pasar murah, membantu modal usaha-usaha kecil perajin dan pedagang tahu tempe dan pedagang martabak manis, serta memberikan modal kerja pinjaman dengan bunga bersubsidi.


"Langkah lainnya, mengintensifkan pemanfaatan lahan PTP dan lahan-lahan Perhutani untuk meningkatkan produksi pangan, serta memberikan bantuan kepada masyarakat dan petani yang bekerja di sana. Juga ada program pelatihan untuk memberikan kesempatan kerja bagi orang-orang muda," kata Sofyan.


Menkeu Sri Mulyani mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar BUMN memberikan kontribusi yang optimal terhadap persoalan yang berhubungan dengan stabilisasi harga pangan. Presiden pun meminta BUMN berkontribusi dalam APBN.


"Pemerintah tetap akan fokus mengurangi kemiskinan dan mengurangi beban masyarakat. Oleh karena itu, paket kebijakan stabilisasi harga yang disampaikan Bapak Presiden, akan terus dimatangkan dan dilaksanakan," kata Sri.


Sri memaparkan, instruksi Presiden soal fisiensi, sangat penting dilakukan agar APBN terjaga. BUMN bersama pemerintah perlu mengoordinasikan dan mengharmonisasikan program kerjanya agar fokus pada tujuan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, tanpa menciptakan tekanan-tekanan terhadap masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah.


Jatah raskin ditambah


Menurut Sri Mulyani, salah satu bentuk peningkatan subsidi pangan adalah menambah alokasi beras untuk keluarga miskin (raskin), dari 10 kg per rumah tangga miskin (RTM) menjadi 15 kg per RTM. "Penambahan volume raskin ini membutuhkan tambahan biaya Rp 2,3 triliun," katanya.


Pemerintah saat ini juga tengah menyusun subsidi untuk komoditas tahu dan tempe yang terkena dampak melonjaknya harga kedelai.


Sri Mulyani menjelaskan, untuk komoditas beras, pemerintah telah menurunkan bea masuk dari Rp 550,00 menjadi Rp 450,00 per kg. Pemerintah juga tetap akan menanggung PPN minyak goreng. Pemerintah juga akan terus memberlakukan bea keluar di atas 1.050 dolar AS untuk produk CPO, biofuel dan turunannya.


Bea masuk tepung terigu akan dihapuskan, sedangkan PPN-nya akan ditanggung pemerintah. Begitupun untuk komoditas kedelai, bea masuknya akan dihapus, dan PPh untuk impor kedelai diturunkan. Program subsidi pangan dan insentif fiskal itu merupakan bagian dari sembilan langkah pengamanan APBN 2008.


Usul Kadin


Ketua Kadin Indonesia, M.S. Hidayat mengatakan, pemerintah berencana akan mengeluarkan Perpres (Peraturan Presiden) mengenai ketahanan pangan, Jumat (1/2) siang. "Secara garis besar, Kadin mengusulkan tiga hal untuk menjadi masukan dalam Perpres ini. Yaitu pembebasan bea masuk, peran swasta dalam distribusi, dan pemberdayaan Bulog untuk stabilisator tiga komoditas utama," katanya, seusai membuka Rapimprov Kadin Jabar, di Gedung BI Bandung, Kamis (31/1).


Menurut Hidayat, langkah darurat untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan, Kadin mengusulkan adanya pembebasan bea masuk untuk sementara waktu. Terutama untuk beberapa komoditas utama yang saat ini sedang mengalami kelangkaan pasokan.


Selanjutnya, kata Hidayat, untuk distribusi berbagai bahan pokok tersebut, pemerintah diusulkan memberikan porsi lebih besar kepada swasta. Sehingga diharapkan bisa lebih cepat dalam menyalurkannya ke berbagai daerah. Namun, Hidayat mengharapkan adanya penegakan aturan yang tidak memberi toleransi untuk berbagai penyelewengan dalam distribusi.


Berkaitan dengan tiga komoditas strategis, yaitu jagung, kedelai, dan beras, Hidayat mengatakan, Kadin mengusulkan agar pemerintah memberdayakan kembali Bulog untuk berperan sebagai stabilisator harga ketiga komoditas tersebut.


Tepat Sasaran


Kebijakan subsidi pangan yang rencananya diluncurkan hari ini harus dijadikan sebagai pilihan politik kebijakan yang strategis sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai negara agraris yang tepat sasaran. Demikian diungkapkan Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Entang Sastraatmadja, di Bandung, Kamis (31/1) malam.


Subsidi ini, menurut Entang, harus didukung penerjemahan maksud kebijakan yang tepat. Jangan hanya menjadi program pemberian subsidi tanpa adanya pendewasaan diri dan salah penempatan. "Artinya, subsidi pangan itu harus diberikan pada pihak yang tepat," ujarnya.


Alur proses tersebut harus berawal dari suatu kebijakan yang relevan antara up to bottom dan bottom to up yang didukung dengan adanya suatu data base yang menjadi acuan yang akurat. Sebab adalah hal yang krusial menempatkan subsidi pada pihak yang tepat. Tambahan lagi, adanya kecenderungan di lapangan yang menetapkan data base sendiri akan menghambat penyaluran subsidi secara tepat. "Ada kecenderungan pemerintah memukul rata penerima subsidi tanpa mempertimbangkan kearifan lokal. Itu yang tidak tepat," ucap Entang.


Mengenai gambaran proses subsidi pangan yang tepat, Entang mengungkapkan, perlu suatu koordinasi perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Dibarengi dengan koordinasi evaluasi berkelanjutan yang sejalan dengan pelaksanaan.

01 Februari 2008

Dengan CSR Daihatsu Lebih Dikenal


Tanggal : 1 Februari 2008
Sumber : http://www.banjarmasinpost.co.id/content/view/15279/180/


TANGGUNG jawab perusahaan semakin bertambah saja. Selain berpikir bagaimana bekerja efisien dan mengupayakan untuk berkembang, perusahaan juga dituntut berkonstribusi terhadap lingkungannya.


Salah satu upaya untuk mensejahterakan masyarakat di lingkungannya perusajhaan melakukan tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut coorporate social responsibility (CSR).


Seperti yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor (ADM), sebagai tanggungjawabnya terhadap lingkungan mereka melakukan CSR kegiatan sosial donor darah dan pengobatan gratis pada pekan ke tiga bulan ini.


Untuk menggelar kegiatan ini ADM mengandeng institusi yang digerakkan oleh OSIS Ganadipta Satyasatama, SMA Labschool, Rawamangun Jakarta. "Siswa mengajukan proposal, setelah dipelajari kami lakukan program CSR," kata Head Geral Service & Mtn Dept. PT ADM, Asjoni, kemarin.


Kegiatan donor darah digelar di SMA Labschool Rawamangun, Selasa (15/1) lalu. "Kami harapkan siswa dan guru bisa menyumbang darah kepada Palang Merah Indonesia (PMI)," kata Ketua Panitia dari SMA Labschool, Sri Febrianne Windiastrisa.


Sedang kegiatan pengobatan gratis yang digelar di tempat di SD Mekar Tanjung, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara didukung dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-UI), Minggu (20/1).


"Kami mengerahkan tiga dokter senior dan tujuh dokter muda plus tenaga apoteker. Untuk obat-obatan, kami siapkan untuk 300 pasien," ungkap dr Yusuf Wibisono, koordinator tenaga medis.


Penyakit yang mendapat perhatian para dokter adalah susah bernafas, pusing, flu, batuk dan gatal-gatal. "Penyakit tersebut makin banyak diderita masyarakat, maklum kualitas lingkungan tidak sehat," imbuh Yusuf.


Dikatakan Asjoni, pihaknya terus melaksanakan CSR dan baru-baru ini telah menyumbangkan sejumlah unit mesin Daihatsu ke beberapa sekolah SMK.


Tujuannya, agar sekolah dan murid bisa mengetahui teknologi otomotif terbaru yang sudah digunakan oleh masyarakat. "Dengan program ini Daihatsu lebih dikenal masyarakat dan kami memperoleh keuntungan jangka panjangnya," ungkap Asjoni.