13 Agustus 2007

Mensos Minta Perusahaan Realisasikan CSR

Tanggal : 13 August 2007
Sumber: http://radarlampung.co.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=10708&Itemid=28
Oleh : Hendarto Setiawan

JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah mendukung Kampanye Satu Hati yang diprakarsai PT Amerta Indah Otsuka, produsen Pocari Sweat dan antv. Dukungan diberikan dengan membubuhkan tanda tangan di atas buku Satu Hati bersama Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka Yoshihiro Bando dan Chief Operating Officer antv Daniel G. Resowijoyo di Klub Rasuna Said, Jakarta, belum lama ini.

Mensos menyatakan bahwa pemerintah dan DPR RI baru saja mengesahkan UU Perseroan Terbatas (PT). Dia menjelaskan, dalam salah satu pasalnya terdapat kewajiban perusahaan untuk melaksanakan corporate social responsibility (CSR). Menurutnya, suatu perusahaan tidak akan maju jika tidak didukung lingkungan yang baik. Untuk itu, perusahaan harus melaksanakan program tanggung jawab sosial yang merupakan investasi jangka panjang.

”PT Amerta Indah Otsuka telah memulainya. Kegiatan ini penting dan mudah-mudahan banyak perusahaan lain yang mengikuti jejak ini,” kata Bachtiar.

Disebutkannya, sejak tiga tahun lalu, Depsos tak henti-hentinya berjuang mengajak pimpinan perusahaan agar berbagi dengan rakyat miskin di Indonesia. Bachtiar menjelaskan, Depsos terus menciptakan ide-ide baru untuk menggalang dana rakyat, kemudian dibagikan untuk kepentingan rakyat miskin. Salah satunya adalah yang dilakukan PT Amerta Indah Otsuka dan antv melalui SMS peduli, caranya mengetik Satu Hati dan dikirimkan ke nomor 7505. Tak hanya mengirimkan bantuan, para penderma juga bisa melihat langsung akumulasi perolehan dana sosial dan titik distribusinya. Hingga saat ini telah terkumpul bantuan Rp575 juta.

Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka Yoshihiro Bando menyatakan, Kampanye Satu Hati merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama membantu anak-anak Indonesia meraih masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan. Kegiatan yang dimulai sejak 1 Agustus-31 Agustus 2007 itu diisi berbagai macam bentuk kegiatan, dari mengumpulkan donasi hingga kegiatan olahraga sebagai simbolisasi dukungan dari masyarakat untuk pendidikan di Indonesia.

”Donasi yang dikumpulkan dapat berupa buku maupun dana. Untuk donasi buku, masyarakat dapat menyumbangkan buku-buku melalui Toko Buku Gramedia yang tersedia di kota Jakarta, Cirebon, Lampung, Semarang, Jogjakarta, dan di beberapa kota besar lain. Termasuk sekolah dan perguruan tinggi yang ikut aktif berpartisipasi,” kata Bando.

Bagi masyarakat yang ingin menyumbangkan uang, Pocari Sweat dan antv mengumpulan dana melalui fasilitas transfer ke rekening antv Peduli Bank Mandiri cabang Casablanca, Jakarta, nomor 124.009.601.0906 dan fasilitas SMS, di mana penyumbang cukup mengetik: Satu (spasi) Hati di ponsel dan mengirimkannya ke nomor 7505 dengan tarif Rp6.600 yang sudah termasuk pajak. Dari tarif tersebut, dana sebesar Rp5.000 akan disumbangkan ke anak-anak Indonesia yang membutuhkan. Penyaluran hasil donasi akan dikelola antv Peduli dan akan digunakan untuk kebutuhan pendidikan anak-anak.

”Kegiatan lainnya, pada 17 Agustus 2007, perenang andal Amerika Serikat Monte Monfore akan melakukan renang antarpulau untuk amal dengan rute Ketapang (Banyuwangi)–Gilimanuk (Bali)–Ketapang. Kegiatan ini merupakan simbol atas dukungannya terhadap Kampanye Satu Hati,” ujarnya.

Kemudian pada 18 Agustus-19 Agustus diselenggarakan bike for nation, kegiatan bersepeda secara estafet selama 24 jam non-stop dari Candi Prambanan, Jogjakarta, dan melewati kota-kota di jalur Pantura sebelum mencapai garis finis di Gelanggang Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Kegiatan bike for nation yang rencananya dibuka Sri Sultan Hamengkubuwono X itu bertujuan mengingatkan masyarakat sepanjang rute perjalanan untuk memberikan donasi.

Di empat kota besar yang dilewati, yaitu Jogjakarta, Semarang, Cirebon dan Jakarta, akan diselenggarakan berbagai macam kegiatan selain pengumpulan donasi, seperti story telling, di mana beberapa selebriti juga akan berpartisipasi membacakan cerita bagi anak-anak yatim piatu. Sejumlah selebriti seperti Lucky Wija, Nugie, Baim, dan Ferry Maryadi akan meramaikan kegiatan ini dengan ikut bersepeda.

12 Agustus 2007

Indosat Bantu SDU dan SDIT


Tanggal :
21 August 2007
Sumber : http://radarlampung.co.id/web/index.php?option=com_content&task=view&id=11153&Itemid=28

JAKARTA — PT Indosat merealisasikan program corporate social responsibility (CSR/tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat) dengan melanjutkan pemberian bantuan bagi Sekolah Dasar Unggulan (SDU) Iqro di Sigli dan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam menyebutkan, program bantuan pendidikan ini merupakan komitmen Indosat untuk secara terus-menerus membangun pendidikan di Indonesia, mengingat pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi masa depan bangsa.

”Bantuan pendidikan ini merupakan bagian dari kegiatan CSR Indosat. Kita fokus pada pendidikan dengan tema utama ’Indonesia Belajar’. Ini merupakan kelanjutan dari bantuan yang telah diberikan Indosat pada tahun 2005 pascabencana tsunami lalu, melalui pendirian dua sekolah dasar unggulan terpadu ini, yaitu SDU Iqro di Sigli dan SDIT Nurul Fikri di Aceh Besar,” papar Johnny belum lama ini.

Dia menyatakan, upaya yang telah kami mulai dan yang akan dilanjutkan ini akan menjadi langkah menuju kesejahteraan putra-putri di Aceh dalam membangun dan menata masa depan. Disebutkannya, bentuk bantuan yang diberikan oleh Indosat itu berupa program-program edukasi siswa dan sekolah berwawasan lingkungan, seperti penghijauan sekolah dan program motivasi berprestasi.

”Seperti kompetisi siswa yang dapat meningkatkan minat dan daya saing serta peningkatan kualitas perpustakaan melalui penambahan koleksi buku. Lalu, peralatan multimedia, komputer, peningkatan kualitas laboratorium IPA, kegiatan pelatihan para guru guna meningkatkan kualitas guru pengajar, dan pengembangan manajemen mutu sekolah,” tambahnya.

Sementara dari sisi pengelolaan dan sistem belajar, selain didukung guru-guru yang berkualitas, juga diterapkan sistem belajar terpadu yang mengaplikasikan sistem belajar dari Yayasan Nurul Fikri dan Yayasan Iqro yang sudah cukup dikenal memiliki sistem pendidikan yang baik. SDIT Nurul Fikri, misalnya, menggunakan sistem pengajaran full day school dengan kurikulum terpadu berbasis kompetensi, seperti kurikulum Alquran, praktik ibadah dan life skill, serta menggunakan pendekatan student active learning. Sementara, SDU Iqro menggunakan metode active & cooperative learning, integrated study, dan memperhatikan emotional spritual intelligence. Sehingga anak-anak Aceh kelak tak hanya unggul dalam pengetahuan, namun juga memiliki akhlak yang membanggakan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

09 Agustus 2007

Menteri Energi Pertanyakan Pembatasan CSR

Tanggal : 9 Agustus 2007
Sumber : http://www.apbi-icma.com/news.php?pid=3263&act=detail


TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) seharusnya tidak hanya kewajiban perusahaan sektor sumber daya alam.

"Seharusnya CSR tanggung jawab semua perusahaan tanpa kecuali," tuturnya seusai acara pelepasan Biofuel Expedition Road Show Kendaraan BBN dengan rute Manado-Jakarta, di Jakarta, Senin (23/7).

Purnomo menekankan, CSR adalah kegiatan perusahaan untuk membangun dukungan masyarakat di sekitar proyek. "Proyek apapun," ujarnya.

Menurut dia, perusahaan-perusahaan di sektor minyak, gas, dan pertambangan sudah melaksanakan kewajiban CSR, sebelum Undang-undang Perseroan Terbatas disahkan, pekan lalu.

"Nggak ada undang-undang pun, kami sudah melaksanakan," tuturnya.

Undang-undang tentang Perseroan Terbatas pasal 74 menyatakan bahwa perseroan wajib melaksanakan CSR. Bila tidak, perusahaan akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perusahaan yang wajib melaksanakan CSR adalah yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Sedangkan perusahaan yang tidak menyentuh sama sekali dengan sumber daya alam boleh melaksanakan CSR dengan sukarela.

Nieke Indrietta

05 Agustus 2007

Festival Cinta Air Menampilkan Usaha Bersama Dan Pencapaian Masyarakat Dalam Memelihara Sumber Air Dan Memperbaiki Kwalitas Hidup


Tanggal : 5 Agustus 2007
sumber : http://www.coca-colafoundation-ind.org/ina/news/index.php?act=detail&p_id=36


Hari ini, Perusahaan Coca-Cola di Indonesia bersama dengan USAID/Indonesia menggelar kegiatan ‘Festival Cinta Air’ sebagai wadah untuk menggambarkan keterlibatan masyarakat dan sarana pembelajaran dalam memelihara sumber air dan memperbaiki kwalitas hidup.


‘Festival Cinta Air’ merupakan bagian dari Program Cinta Air, ”CINTA AIR”, yaitu program kerjasama CCFI dan USAID Indonesia untuk memastikan perbaikan kualitas air dan sanitasi bagi 25.000 penduduk di Bekasi yang berkembang pesat.


Oleh karena itu ‘Festival Cinta Air’ ini melibatkan beberapa kelompok masyarakat di Bekasi yaitu komunitas Kampung Wangkal di Desa Kalijaya dan SDN Sukadanau Bekasi, serta pemberdayaan murid dan guru dari program Go Green School di empat SMA di Bekasi, yaitu SMAN 2, SMAN 6, SMA YPI 45 dan SMA Al-Azhar 4 Kemang Pratama.


‘Festival Cinta Air’ ini memilih lokasi kegiatan di Jakarta, tepatnya di Taman Menteng, Jakarta Pusat dengan maksud memberikan sarana bagi masyarakat luas khususnya warga ibu kota untuk mendapatkan pengetahuan tentang pemeliharaan sumber air dan peningkatan kwalitas hidup sebagaimana yang telah dilakukan oleh masyarakat Bekasi melalui Program Cinta Air. Hal ini mengingat kejadian bencana banjir yang sering di alami masyarakat Jakarta yang sedikit banyak merupakan dampak dari kurangnya kepedulian masyarakat terhadap air serta keberlangsungan lingkungan hidup.


‘Festival Cinta Air’ berisi beragam kegiatan interaktif dan menarik. Siswa dan siswi SMA di Bekasi yang tergabung dalam program Go Green School menyuguhkan peragaan tentang terjadinya erosi, demonstrasi bagaimana membuat resapan air, membuat kompos, dan bahan daur ulang.


“Sekolah merupakan satu wadah yang sistematis untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pemeliharaan dan penggunaan sumber daya air. Mudah-mudahan para siswa di empat SMA Bekasi ini pada akhirnya dapat memberikan inspirasi bagi sekolah lain untuk memulai upaya konservasi lingkungan.” jelas Titie Sadarini, Chief Operating Committee Coca-Cola Foundation Indonesia usai menyaksikan peragaan yang dilakukan oleh SMA Bekasi.


Sementara di panggung ‘Festival Cinta Air’ warga Kampung Wangkal akan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang mereka dapat dari Program Cinta Air dalam bentuk sajian hiburan yang menarik seperti parodi ala warga kampung Wangkal, lenong bocah, serta vocal group oleh anak-anak SD Sukadanau.


“Melalui Festival Cinta Air hari ini, kami ingin memperlihatkan pada warga masyarakat lainnya bahwa siapapun dapat melakukan kegiatan konservasi sumber daya air, dan perbaikan kondisi kesehatan demi kualitas hidup yang lebih baik”, kata Alfred Nakatsuma, Director of Water & Environment Office, USAID/Indonesia.


Selain itu para undangan dan pengunjung juga berkesempatan untuk terlibat dalam lomba menghias tong sampah dan kreasi dari bahan-bahan bekas, serta melihat foto-foto, poster, dan beragam informasi yang terkait dengan kegiatan dalam program Cinta Air.


Sebagai acara utama dalam kegiatan ini akan dilaksanakan penanaman pohon yang akan dilakukan bersama-sama oleh wakil-wakil dari Coca-Cola Foundation Indonesia, USAID/Indonesia dan masyarakat Bekasi sebagai simbol intervensi secara terpadu untuk melakukan konservasi sumber air, penyediaan air bersih dan sanitasi serta perilaku hidup bersih dan sehat tidak.


Tentang Program Cinta Air


Cinta Air adalah bagian dari Community Watershed Partnership Program (CWPP) - program kemitraan global untuk perlindungan air berbasis masyarakat - yaitu sebuah aliansi strategis antara USAID dan The Coca-Cola Company (TCCC) yang memfokuskan pada ketersediaan air bagi gakin (keluarga miskin).


Program ini telah diluncurkan secara resmi pada bulan Maret tahun lalu, bertepatan pada perayaan Hari Air Sedunia 2006. Implementasi program terbagi menjadi dua, yaitu pemberdayaan komunitas Kampung Wangkal di Desa Kalijaya dan SDN Sukadanau Bekasi, serta pemberdayaan murid dan guru melalui program Go Green School di empat SMA di Bekasi, yaitu SMAN 2, SMAN 6, SMA YPI 45 dan SMA Al-Azhar 4 Kemang Pratama.


Program Cinta Air memberi pembekalan bagi masyarakat dan siswa sekolah yang secara mandiri telah mampu melakukan perbaikan kondisi lingkungan dengan program-program yang aplikatif, seperti penanaman pohon/penghijauan, pembuatan sumur resapan, perbaikan sumur warga, pembangunan fasilitas sanitasi dan cuci tangan pakai sabun, pengenalan alternatif pengolahan air minum skala rumah tangga dengan Air RahMat, pemilahan sampah, pembuatan kompos, pembuatan daur ulang kertas serta kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, seperti gotong royong membersihkan saluran drainase, pelatihan pola hidup bersih dan sehat, lomba sekolah sehat, lomba pidato lingkungan, dan masih banyak lagi.


02 Agustus 2007

Makassar Jadi Kota Pembuka Road Show CSR

Tanggal : 2 Aguatus 2007
Sumber : http://portal.antara.co.id/arc/2007/8/2/makassar-jadi-kota-pembuka-road-show-csr/


Makassar (ANTARA News) - Makassar menjadi tuan rumah sekaligus kota pembuka `roadshow` Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesia 2007 yang akan mulai berlangsung pada 3 - 5 Agustus 2007 dengan melibatkan Corporate Forum for Community Development (CFCD) dan PT Sampoerna.

Menurut Ketua Hubungan Luar Negeri CFCD, Suharman Noerman di Makassar, Kamis, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), kini menjadi wacana global dimana perusahaan-perusahaan di negara maju, telah menerapkan konsep tersebut dalam setiap proses produksinya.

Dia mengakui, konsep CSR ini, juga sudah mulai diterapkan di Indonesia dan jumlah perusahaan yang terlibat didalamnya pun, semakin banyak.

Dilihat dari tujuannya, yakni untuk menanggapi isu sosial, lingkungan dan etis serta tanggung jawab sosial ini, dinilai seharusnya merupakan bagian dari misi perusahaan serta pemerintah/dinas terkait.

Sebab itu lanjutnya, komitmen yang dibutuhkannya pun, bukan hanya dari sebuah perusahaan atau pemerintah tetapi juga merupakan komitmen setiap orang yang bekerja didalamnya agar pelaksanaan CSR utuh dan benar.

Salah satu cara yang ditempuh yakni melakukan sosialisasi dengan menggelar rangkaian kegiatan CSR Indonesia 2007 melalui pameran, seminar dan talkshow sehingga diharapkan, lebih banyak pihak yang terdorong untuk menjalankan CSR agar berbagai masalah yang menimpa bangsa ini, dapat lebih mudah diatasi.

Sementara itu, Manager CSR PT Sampoerna, Ishak A Muin mengatakan, diperlukan sosialisai yang gencar kepada semua pihak baik perusahaan, pemerintah maupun masyarakat luas untuk mendapatkan pemahaman secara utuh dan benar tentang konsep CSR yang bukan hanya merupakan kegiatan yang sifatnya charity (sumbangan) atau filantropi (kedermawanan), tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan guna memberdayakan masyarakat di sekitarnya sehingga tidak tergantung lagi dengan pihak lain untuk menaikkan tarif hidup mereka.


Ishak berharap, kegiatan pertama CSR yang mulai berlangusung Jumat (3/8) ini dalam bentuk seminar dan talkshow, diharapkan dapat menarik perhatian sekitar 150 peserta dari berbagai kalangan, seperti perusahaan, pemerintah setempat dan instansi terkait, akademisi, UKM dan koperasi serta masyarakat luas.

Selain itu, pihaknya juga akan menggelar exhibition untuk memamerkan bentuk-bentuk kegiatan tanggung jawab sosial yang telah dilakukan korporasi, pemerintah dan dinas terkait. Guna menginspirasi masyarakat, kegiatan CSR ini juga akan mengajak LSM dan UKM yang telah berhasil dikembangkan dengan baik oleh perusahaan nasional/lokal dan pemerintah setempat.

Ishak berharap, kegiatan CSR ini akan menarik perhatian pemerintah dan perusahaan untuk bersama-sama melakukan CSR secara utuh dan benar sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Kota Makassar dan sekitarnya.