Tanggal:25 November 2005
Sumber: http://www.dompetdhuafa.org/dd.php?w=indo&x=filantropi&y=detail&z=fe4a4efa775a41f562e3c83323e3504d
Karet, Setiabudi, Jakarta. Sepintas, kawasan ini tampak cukup 'mentereng', karena bersinggungan langsung dengan segitiga emas Jalan Sudirman dan Rasuna Said. Namun, kalau menyibak isi dalamnya, di balik gedung-gedung pencakar langit, pemandangan masyarakat miskin kota langsung mencolok.
Realita ibu kota ini memantik peduli PT. Arutmin Indonesia memberikan bantuan Rp 35 juta melalui Dompet Dhuafa (DD). Dana itu nantinya akan dimanfaatkan untuk program pemberdayaan di sekitar Karet, Setiabudi lokasi di mana kantor pusat PT. Arutmin Indonesia berada. Perusahaan nasional yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini merupakan operator dari tiga pertambangan batu bara yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan - Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Tumbuh.
Sejak awal berdiri 1981, perusahaan pertambangan ini telah terlibat langsung dalam program-program sosial di sekitar lokasi pertambangan. Menurut Delma Azrin, Health, Safety, Environmental & Community (HSEC) Superintendent, PT. Arutmin Indonesia, program-program sosial di tahap awal perusahaan berdiri masih sangat sederhana dan umumnya berbentuk charity bagi masyarakat sekitarnya.
"Tahun 1999 adalah masa dimana program community development mulai mendapat perhatian yang serius dan terarah, ditandai dengan dibentuknya Department Community Relations & Community Development dalam perusahaan," jelas Delma. Ia menambahkan bahwa program-program Comdev yang diluncurkan PT Arutmin Indonesia memang dititikberatkan pada masyarakat yang tinggal di seputar wilayah penambangan mereka.
"Namun bagaimanapun, kita memang tidak bisa dengan serta-merta meninggalkan bantuan-bantuan yang bersifat charity kepada masyarakat, terutama karena kondisi sosial-ekonomi masyarakat disana dan terpencilnya daerah tempat tinggal mereka," tambahnya lagi. Karena itulah, saat ini perusahaan menerapkan lima program bantuan dan pemberdayaan untuk membantu masyarakat sekitar mereka. Kelima program tersebut adalah pengembangan ekonomi masyarakat, bantuan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan dana-dana sosial lainnya.
Pengembangan ekonomi masyarakat tentu memiliki dimensi pemberdayaan yang kental. Masyarakat dididik untuk tidak mengandalkan bantuan demi kesejahteraan mereka. Karena itulah Arutmin juga memiliki sejarah kerjasama dengan DD dalam hal program edukasi kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan motivasi untuk mandiri. DD pun pernah diundang untuk melakukan social mapping di wilayah sekitar pertambangan, sebagai langkah awal pemberdayaan ekonomi. Pada umumnya, usaha-usaha home industry dan agrobisnis menjadi sasaran utama program pemberdayaan masyarakat di sana.
Untuk lebih menstimulasi program pemberdayaan tersebut, Arutmin pun mengembangkan program bantuan dana bergulir. Untuk itu, Delma menekankan arti pentingnya pendamping bagi masyarakat dalam proses ini. "Karena itulah kita juga bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di provinsi ini, kemudian merekrut sarjana-sarjana terbaik mereka untuk menjadi pendamping masyarakat," ujarnya lagi. Arutmin juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga pemberdayaan untuk memberikan bekal pelatihan kepada para calon pendamping masyarakat tersebut. "Pada intinya kita benar-benar ingin membantu masyarakat sekitar untuk dapat berdiri sendiri. Kalau nanti suatu saat Arutmin keluar, kita harap masyarakat tetap dapat hidup sejahtera dengan usaha perekonomian mereka sendiri," ungkap Delma.
Sumber: http://www.dompetdhuafa.org/dd.php?w=indo&x=filantropi&y=detail&z=fe4a4efa775a41f562e3c83323e3504d
Karet, Setiabudi, Jakarta. Sepintas, kawasan ini tampak cukup 'mentereng', karena bersinggungan langsung dengan segitiga emas Jalan Sudirman dan Rasuna Said. Namun, kalau menyibak isi dalamnya, di balik gedung-gedung pencakar langit, pemandangan masyarakat miskin kota langsung mencolok.
Realita ibu kota ini memantik peduli PT. Arutmin Indonesia memberikan bantuan Rp 35 juta melalui Dompet Dhuafa (DD). Dana itu nantinya akan dimanfaatkan untuk program pemberdayaan di sekitar Karet, Setiabudi lokasi di mana kantor pusat PT. Arutmin Indonesia berada. Perusahaan nasional yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini merupakan operator dari tiga pertambangan batu bara yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan - Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Tanah Tumbuh.
Sejak awal berdiri 1981, perusahaan pertambangan ini telah terlibat langsung dalam program-program sosial di sekitar lokasi pertambangan. Menurut Delma Azrin, Health, Safety, Environmental & Community (HSEC) Superintendent, PT. Arutmin Indonesia, program-program sosial di tahap awal perusahaan berdiri masih sangat sederhana dan umumnya berbentuk charity bagi masyarakat sekitarnya.
"Tahun 1999 adalah masa dimana program community development mulai mendapat perhatian yang serius dan terarah, ditandai dengan dibentuknya Department Community Relations & Community Development dalam perusahaan," jelas Delma. Ia menambahkan bahwa program-program Comdev yang diluncurkan PT Arutmin Indonesia memang dititikberatkan pada masyarakat yang tinggal di seputar wilayah penambangan mereka.
"Namun bagaimanapun, kita memang tidak bisa dengan serta-merta meninggalkan bantuan-bantuan yang bersifat charity kepada masyarakat, terutama karena kondisi sosial-ekonomi masyarakat disana dan terpencilnya daerah tempat tinggal mereka," tambahnya lagi. Karena itulah, saat ini perusahaan menerapkan lima program bantuan dan pemberdayaan untuk membantu masyarakat sekitar mereka. Kelima program tersebut adalah pengembangan ekonomi masyarakat, bantuan pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan dana-dana sosial lainnya.
Pengembangan ekonomi masyarakat tentu memiliki dimensi pemberdayaan yang kental. Masyarakat dididik untuk tidak mengandalkan bantuan demi kesejahteraan mereka. Karena itulah Arutmin juga memiliki sejarah kerjasama dengan DD dalam hal program edukasi kepada masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan motivasi untuk mandiri. DD pun pernah diundang untuk melakukan social mapping di wilayah sekitar pertambangan, sebagai langkah awal pemberdayaan ekonomi. Pada umumnya, usaha-usaha home industry dan agrobisnis menjadi sasaran utama program pemberdayaan masyarakat di sana.
Untuk lebih menstimulasi program pemberdayaan tersebut, Arutmin pun mengembangkan program bantuan dana bergulir. Untuk itu, Delma menekankan arti pentingnya pendamping bagi masyarakat dalam proses ini. "Karena itulah kita juga bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di provinsi ini, kemudian merekrut sarjana-sarjana terbaik mereka untuk menjadi pendamping masyarakat," ujarnya lagi. Arutmin juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga pemberdayaan untuk memberikan bekal pelatihan kepada para calon pendamping masyarakat tersebut. "Pada intinya kita benar-benar ingin membantu masyarakat sekitar untuk dapat berdiri sendiri. Kalau nanti suatu saat Arutmin keluar, kita harap masyarakat tetap dapat hidup sejahtera dengan usaha perekonomian mereka sendiri," ungkap Delma.
1 komentar:
DPP. Yaskat ( Yayasan Kesejahteraan Anak Terlantar ) Bekasi mengucapkan terima kasih atas dukumgan PT. Arutmin Indonesia dalam program kegiatan Yaskat yaitu : Bantuan Paket sembako untuk kaum dhuafa dan para pemulumg di kawasan TPA Bantargebang bulan ramadhan 1431 H thn 2010.
( H. Muhyani SE )
Ketua Umum DPP Yaskat
Posting Komentar