13 Desember 2007

BRI Bantu Rehabilitasi Hutan Mangrove Rp1 Miliar

Tanggal : 13 Desember 2007
Sumber : http://www.hupelita.com/baca.php?id=41325



DIREKTUR Utama BRI, Sofyan Basir, memberikan bantuan untuk merehabilitasi tanaman mangrove seluas 75 hektar di pesisir pantai Tangerang, Jakarta, Bekasi, dan Kerawang senilai Rp1 miliar rupiah.


Bantuan yang diserahkan Dirut BRI Sofyan Basir kepada Menteri Kehutanan MS Kaban, di Jakarta, Minggu (15/12), ini nantinya akan diteruskan kepada kelompok-kelompok masyarakat tersebut, merupakan salah satu rangkaian acara Hari Ulang Tahun BRI yang ke-112.


Ini merupakan wujud kepedulian BRI yang tercipta dalam program tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR), kata Sofyan Bashir.


BRI juga memberikan bantuan berupa 112 sepeda motor untuk petugas pertanian lapangan (PPL) yang diserahkan kepada Menteri Pertanian Anton Apriantono.


Menurut Sofyan Basir, pihaknya juga telah melakukan program CSR diantaranya pengobatan gratis di Bogor, operasi bibir sumbing dan operasi keloid di Palembang, bantuan obat untuk 112 Puskesmas, bantuan 112 motor TNI (Tentara Nasional Indonesia) di perbatasan, dan renovasi sarana olahraga di 112 SMP seluruh Indonesia.


Ia menjelaskan program-program CSR tersebutakan terus dikembangkan dan diusahakan sehingga akan membentuk lingkungan yang baik bagi Bank BRI.


Sofyan Basir menambahkan hingga September 2007, laba BRI telah mencapai Rp3,62 triliun. \"Ini merupakan laba terbsesar di jajaran perbankan nasional,\" katanya.


Pendapatan bunga yang diperoleh sampai dengan triwulan III 2007 sebesar Rp17,154 triliun atau meningkat 10,15 persen dibandingkan periode sama tahun 2006 yang tercatat Rp15,573 triliun.


Seperti periode sebelumnya, pendapatan bunga Bank BRI sampai triwulan III Tahun 2007 sebagian besar diperoleh dari keberhasilan perseroan dalam aktivitas penyaluran kredit yang menyumbang 77,65 persen dari total pendapatan bunga.


Di sisi lain, beban bunga sampai triwulan III tahun 2007 tercatat Rp4,767 triliun, mengalami penurunan sebesar 11,62 persen dibanding periode sama tahun 2006 yang tercatat sebesar Rp5,395 triliun.


Penurunan beban bunga tersebut disertai dengan kenaikan pendapatan bunga menyebabkan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) Bank BRI sampai triwulan III tahun 2007 sebesar Rp12,387 triliun atau meningkat 21,69 persen dibandingkan pendapatan bunga bersih untuk periode sama tahun 2006 yang sebesar Rp10,179 triliun.


Karena itu, Bank BRI masih mampu mempertahankan tingkat Net Interest Margin (NIM) yang tinggi pada triwulan III tahun 2007 yaitu sebesar 11,07 persen.


Total aset Bank BRI tumbuh sebesar 26,81 persen yaitu dari Rp140,457 triliun pada akhir triwulan III tahun 2006 menjadi Rp178,109 triliun pada akhir triwulan III tahun 2007. Pertumbuhan aset yang konsisten mendorong Bank BRI menjadi bank nasional terbesar ketiga di Indonesia.


Ekuitas mengalami peningkatan 19,26 persen dari Rp15,376 triliun pada akhir triwulan III tahun 2006 menjadi Rp18,337 triliun pada akhir triwulan III tahun 2007. Return on Assets (ROA) sebelum pajak sampai triwulan III tahun 2007 adalah 4,27 persen di atas ketentuan bank jangkar sebesar 1,5 persen.


Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian makro Indonesia, penyaluran kredit Bank BRI juga mengalami pertumbuhan yang baik.


Hingga triwulan III tahun 2007, outstanding kredit Bank BRI mencapai Rp105,553 triliun atau meningkat sebesar 21,76 persen, outstanding periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp86,691 triliun.

11 Desember 2007

BRI Siapkan CSR 4% dari Laba Bersih

Tanggal : 11 Desember 2007
Sumber: http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2007/12/11/19/67545/19/bri-siapkan-csr-4-dari-laba-bersih


JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk menyediakan dana bantuan hibah (corporate social responsibility/CSR) sebesar empat persen dari total laba bersih. Dana bantuan hibah ini disalurkan untuk kegiatan produktif masyarakat.

"Jumlahnya selalu bertambah. Jadi, bisa saja dana program CSR kita bertambah, kalau masih tersisa. Kita akumulatifkan untuk tahun berikutnya," kata Direktur Kepatuhan BRI Bambang Soepumo, usai kegiatan donor darah dalam rangka HUT BRI ke-112 yang jatuh pada 16 Desember mendatang di Jakarta, Selasa (11/12/2007).

Menurut Supomo, sampai dengan triwulan III-2007 perseroan berhasil membuku laba setelah pajak sebesar Rp3,618 triliun atau meningkat 16,59 persen, dibandingkan perolehan laba periode yang sama 2006 yang tercatat sebesar Rp3,104 triliun. Pencapaian laba BRI tersebut, merupakan bank dengan laba terbesar di Indonesia.

Supomo menuturkan, perseroan sangat proaktif dalam menunjang program pemerintah untuk perkembangan UMKM, baik kepada sektor perbankan maupun kepada pelaku usaha. Selain itu memberikan kemudahan dalam penyelesaian kredit bermasalah UMKM, tetapi juga mencakup pemberian kredit UMKM sampai dengan Rp500 juta.

Kredit bagi UMKM dan Koperasi dengan pola penjaminan tersebut, lanjut Supomo disalurkan untuk sektor ekonomi produktif. Sedangkan suku bunga kredit maksimum 16 persen, dan jumlah plafon kredit maksimum Rp500 juta per debitor.

Sebelumnya, per November 2007 BRI sudah mengucurkan dana bergulir sekitar Rp100 miliar. Sedangkan keseluruhan dana bergulir yang berasal dari laba bersih dan dicadangkan untuk program CSR sebesar Rp180 miliar. (Tomi Sujatmiko/Sindo/rhs)

08 Desember 2007

Realisasi Pupuk Urea Bersubsidi 1,5 Juta Ton


Tanggal : 8 Desember 2007
Sumber: http://www.tribunkaltim.com/Bontang/Realisasi-Pupuk-Urea-Bersubsidi-15-Juta-Ton.html


BONTANG, TRIBUN - Direktur Utama PT Pupuk Kaltim (PKT) Hidayat Nyakman mengatakan PKT telah berperan dalam menunjang program ketahanan pangan nasional, khususnya melalui penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor tanaman pangan. Hidayat mencatat hingga November 2007, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi telah mencapai 1.584.468 ton.


"Sesuai dengan penugasan SK Menteri Perdagangan 34/2006 yang menyatakan bahwa Pupuk Kaltim bertanggungjawab atas distribusi pupuk bersubsidi di Kalimantan (kecuali Kalbar), Sulawesi, Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Bali, sebagian Jateng dan Jatim atau hampir meliputi 2/3 wilayah Indonesia. Di tahun 2007 tanggung jawab distribusi urea Pupuk Kaltim mencapai 1,86 juta ton," kata Hidayat pada acara peringatan HUT ke-30 PKT di Kantor Pusat, Jumat (7/12).


Dalam upacara peringatan yang juga dihadiri Walikota Bontang Sofyan Hasdam dan jajaran muspida lainnya, Hidayat mengemukakan, selama tahun 2007 hampir tidak ada keluhan kelangkaan pupuk di daerah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim dan Harga Eceran Tertinggi (HET) dapat dijaga tidak melebihi ketentuan pemerintah. "Sampai dengan bulan November 2007, realisasi penyaluran pupuk urea bersubsidi telah mencapai 1.584.468 ton," ujarnya.


Selain itu, dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional, Hidayat mengatakan, PKT juga mengembangkan sejumlah produk baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Selain pupuk NPK Pelangi, di tahun 2007 diluncurkan Pupuk Zeo-Organik yang saat ini masih dalam tahap pengembangan dengan pabrik berlokasi di Pare-pare Sulawesi Selatan. Pupuk lain yang masih dalam tahap pengembangan yakni NPK Fuse Blending dan Pupuk Slow Release.


Dipaparkannya, selama 30 tahun, sebagai sebuah entitas bisnis, Pupuk Kaltim telah memberikan banyak kontribusi, baik berupa multiplier effect dari kegiatan usaha maupun program Corporate Social Responsibility (CSR).


"Meskipun tidak dapat mencapai hasil produksi maksimal karena masalah pasokan gas, karena Pupuk Kaltim ditugaskan pemerintah melakukan swap gas dengan Pupuk Iskandar Musa (PIM) sebesar 10 persen, namun dengan upaya efisiensi dan inovasi di bidang produksi maka hasil produksi yang optimal tetap dapat dicapai. Produksi urea Pupuk Kaltim hingga November 2007 telah mencapai target RKAP 2007 yaitu 2.183.700 ton sedangkan produksi amoniak telah mencapai 1.502.261 ton," paparnya.


Dalam penerapan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), mulai tanggal 16 Maret 2004 hingga 26 November 2007, Pupuk Kaltim mencapai 17.202.878 jam kerja tanpa kecelakaan atau setara dengan 1.361 hari, dengan jumlah karyawan sebanyak 2.430 orang.


Prestasi lain di bidang K3, Pupuk Kaltim telah meraih penghargaan di bidang polluttion prevention dari Komite Nasional Responsible Care Indonesia (KN-CRI), sehingga Pupuk Kaltim berhak menggunakan logo KN-RCI. Hidayat berharap di usia 30 tahun, perjalanan panjang dan pengalaman yang telah menjadi bagian dari perjalanan perusahaan, tidak membuat perusahaan cepat berpuas diri.


Bantu Bangun 6 Masjid, Gereja dan Pura



BONTANG, TRIBUN - Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-30, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) kembali menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat Bontang. Bantuan yang diserahkan Direktur Utama PKT, Hidayat Nyakman dan disaksikan Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu, Jumat (7/12).


Bantuan itu antara antara lain pembangunan sejumlah masjid dan tempat ibadah lainnya, sarana pendidikan dan juga pembangunan sarana umum. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pencairan dana pinjaman modal usaha untuk pengusaha kecil di Bontang senilai Rp 2,6 miliar.


Bantuan pembangunan sarana masjid di Loktuan, antara lain Masjid Al-Araf, Darut Tauhid, Al-Mujahidin, Nurul Jariyah, serta Mushala Hidayatul Mustofa dan Tahfidlul Qur’an berjumlah Rp 98 juta. Tempat ibadah lainnya pun tak luput dari penyaluran bantuan, antara lain Gereja Pentekosta di Telihan Kanaan dan Pura Buana Agung Hindu Dharma Bontang.


Total bantuan untuk gereja dan pura berjumlah Rp 77 juta. Setidaknya tujuh pondok pesantren di wilayah Bontang juga mendapat bantuan berupa mesin isi ulang air mineral. Alat ini dapat digunakan untuk menambah pendapatan pesantren. Total bantuan alat isi ulang bernilai Rp 167 juta. Sedangkan Masjid Fathul Khoir di Kelurahan Gunung Elai pun mendapat bantuan untuk pembangunan Taman Pendidikan Anak (TPA).


Menurut Kepala Biro Humas Tedy Nawardin, PKT telah berkomitmen untuk mendukung program Bontang Cerdas dengan menaruh perhatian besar terhadap dunia pendidikan. Untuk itu, SMP-SMP di Bontang melalui Dinas Pendidikan, juga menerima bantuan Software Matematika dan Fisika. Total nilai bantuan software ini berjumlah Rp 86 juta.


Madrasah Aliyah (MA) Bontang pun mendapat bantuan berupa pembangunan beberapa ruang kelas, musholla dan bantuan fasilitas belajar lainya senilai Rp 200,4 juta.


"Kegiatan Bina Lingkungan selain menangani sarana ibadah dan pendidikan juga meliputi kepedulian untuk pemenuhan sarana umum masyarakat. Masih berhubungan dengan program Bedah Desa Pemkot Bontang, PKT membangun sarana-sarana umum di Kelurahan Guntung, antara lain pembangunan lapangan olahraga, pelebaran jalan, posyandu, pembangunan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan lain sebagainya dengan total bantuan Rp 766,4 juta," papar Tedy melalui rilisnya.


Di bidang kesehatan, PKT juga mengadakan operasi katarak gratis bagi warga masyarakat Bontang dan sekitarnya. Operasi mata yang dilakukan gratis pertama di Bontang itu, dilaksanakan pada 8 dan 9 Desember 2007, bekerja sama dengan RS PKT, Baitul Maal Baiturrahman PKT, dan Biro PKBL. Selain itu, bekerja sama dengan lembaga yang sama, PKT juga memfasilitasi berdirinya Klinik Dhuafa, di Loktuan.


Sementara di bidang pendidikan, PKT juga melakukan bimbingan test untuk siswa-siswa Bontang yang berprestasi yang diharapkan dapat lolos seleksi ujian masuk perguruan tinggi terkemuka di Jawa. Bidang kesehatan dan pendidikan, akan banyak menjadi perhatian PKT.


Pada HUT ke-30 ini PKT juga mendapat hadiah istimewa. Sunarno, mitra binaan asal Kalimantan Selatan berhasil keluar sebagai pemenang ke-2 di ajang City Bank Awards 2007 di bidang Sektor Jasa Micro Entrepreneurship berkat kiprahnya sebagai pemberi jasa servis peralatan elektronik. Selain itu, PKT sendiri menerima penghargaan CSR Danamon Awards berkat upaya pengembangan ekonomi seluruh pesisir di kawasan pantai Kalimantan Timur untuk kategori perusahaan besar, menyisihkan Bakrie dan Krakatau Steel.


Selama tahun 2007, sampai November, melalui kegiatan PKBL, PKT telah menyalurkan dana pinjaman bagi pengusaha kecil dan koperasi senilai Rp 19,03 miliar dengan mitra binaan sebanyak 20.290 mitra. Sedangkan penyaluran dana Bina Lingkungan untuk sarana ibadah, pendidikan, sarana umum dan kesehatan masyarakat mencapai Rp 3,5 miliar. (may)


03 Desember 2007

GLOBAL PEDULI GEMPA BENGKULU

Tanggal : 03 December 2007
Sumber : http://www.globaltv.co.id/index.php?menu=peduli


Gempa bumi kembali terjadi di pulau Sumatera pada pukul 18:10 WIB, 12 September 2007. Kali ini gempa bersumber dari perairan baratdaya Bengkulu dengan magnitude 7.9 Skala Richter [SR].

Informasi dari Depkes RI saat itu, korban meninggal akibat gempa bumi di Bengkulu tercatat 23 meninggal dan 88 orang luka-luka, baik luka berat atau ringan. Para korban meninggal tersebar di sejumlah lokasi yakni di Bengkulu Utara 6 orang, Padang (3), Bengkulu (2), di Mentawai (3), satu orang di Jambi, satu orang di Solok dan tujuh orang di Kabupaten Mukomuko.

Bappenas saat itu menghitung, terdapat 64.609 rumah di Provinsi Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Barat yang rusak. Sebanyak 15.076 unit rumah di ketiga provinsi dilaporkan rusak total atau hancur karena roboh. Sementara, 39.375 unit rumah lainnya rusak berat karena ada beberapa bagiannya yang rusak parah. Jumlah rumah yang rusak ringan tercatat 7.158 unit. Perhitungan ini belum termasuk 3.000 unit rumah lainnya di Kecamatan Pesisir Selatan yang rusak.

Menyikapi besarnya korban akibat gempa ini, GlobalTV Peduli kembali menyalurkan bantuan kepada para korban di Propinsi bengkulu dan Sumatera Barat pada 13 hingga 17 September 2007. Bantuan yang disalurkan berupa paket makanan siap saji dan bahan bahan makanan pokok, serta sarung, selimut, dan tenda dengan total senilai sekitar 75 juta rupiah.