23 Juni 2005

AFCSR: Swasta Harus Aktif Kembangkan CSR

Tanggal : 23 Juni 2005
Sumber : http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2005-04-25-Industri-Kapal,-Menanti-Perubahan-Besar.shtml


Kapanlagi.com - Perusahaan swasta harus aktif dalam pengembangan konsep dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR), karena bila menunggu inisiatif pemerintah dikhawatirkan regulasi yang muncul tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan swasta tersebut.

"Justru kita harus menghindari jangan sampai pemerintah turun tangan mengurus masalah ini. Sebab bila hal itu terjadi akan banyak peraturan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia swasta," kata pimpinan Asian Forum on Corporate Social Responsibility (AFCSR) Dr. Arifin M Siregar, dalam konferensi pers penyelenggaraan AFCSR di Jakarta, Rabu (22/6).


Lebih lanjut mantan Gubernur Bank Indonesia itu mengatakan , pihak swasta harus mengambil prakarsa dan peduli terhadap lingkungan sekitar tempat usaha mereka.


"Perusahaan swasta harus menyadari bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) merupakan bagian dari strategi usaha sehingga untuk jangka waktu yang lama kelangsungan usaha mereka terjamin karena memperhatikan lingkungan dan masyarakat," tuturnya.


Masih menurut Arifin M Siregar yang kini menjabat sebagai direksi PT Austindo Nusantara Jaya, inti dari tanggung jawab sosial perusahaan adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat dan juga menjaga agar lingkungan hidup tidak rusak.


"Memang dalam pelaksanaannya tidak mudah. Seperti yang terjadi di beberapa daerah, CSR sudah dilakukan tapi ada beberapa kelompok di masyarakat yang tidak puas dan melakukan aksi protes," kata Arifin.


Oleh karena itu agar CSR bisa tepat sasaran, perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dengan tokoh masyarakat di daerah tersebut dan juga memahami keinginan dan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.


Sementara itu, Felipe B Alfonso Co-Vice Chairman Asian Institute of Management dalam kesempatan yang sama menambahkan, tanggung jawab sosial perusahaan saat ini telah menjadi kebutuhan dan termasuk ke dalam startegi bisnis sejumlah perusahaan.


"Pada masa yang lalu memang hal ini kurang diperhatikan. Namun kini CSR diajarkan di sejumlah sekolah bisnis dan manajemen," ungkap Felipe.


Felipe melihat di masa yang akan datang, kesadaran pengusaha akan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan untuk kelangsungan bisnisnya akan semakin meningkat.


"Saat ini tinggal menyeleraskan antara program CSR dengan strategi dan rencana perusahaan sehingga bisa berjalan secara beriringan," tegasnya.


Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya tanggung jawab sosial perusahaan, maka akan diselenggarakan Asian Forum on Corporate Social Responsibility (AFCSR) pada 8 September hingga 9 September 2005 di Jakarta.


Misi utama dari AFSCR adalah memberikan apresiasi kepada perusahaan di Asia yang memiliki program inovatif di bidang tanggung jawab sosial perusahaan.


Penyelenggaraan AFSCR di Jakarta tersebut merupakan penyelenggaraan keempat setelah sebelumnya diselenggaran pada 2002 di Manila, 2003 di Bangkok, 2004 di Kuala Lumpur.


Arifin M Siregar akan memimpin AFSCR bersama dengan Ramon R del Rosario dari pusat kajian CSR Asia Institute of Management yang berkedudukan di Manila.


"Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa dunia swasta juga mempunyai kepedulian atas peningkatan taraf hidup masyarakat."


"Selain itu juga memberikan inspirasi bagi kalangan dunia usaha, khususnya swasta untuk memperhatikan CSR yang secara jangka panjang dapat menjamin kelangsungan usaha mereka," kata Arifin.